Selasa, 09 Agustus 2011

Hibah Hercules dari Australia


Australia Akan Hibahkan Emat Hercules Untuk TNI AU

YOGYAKARTA - Pemerintah Australia akan memberikan hibah empat pesawat Hercules kepada TNI AU, kata Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat di Yogyakarta, Rabu (2/2).

"Kepala Angkatan Udara Australia telah melakukan kunjungan ke Indonesia pada 27 Januari 2011, dan mereka siap menyerahkan pesawat tersebut," katanya usai memimpin upacara serah terima jabatan Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) di Yogyakarta.

Menurut dia, dalam kunjungan itu Kepala Angkatan Udara Australia, selain memberikan kuliah kepada taruna AAU, juga melakukan komunikasi dalam rangka realisasi rencana hibah empat pesawat Hercules.

"Proses penyerahan pesawat hibah tersebut tidak akan dilakukan dalam satu waktu, melainkan bertahap hingga 2012. Tahun ini akan diserahkan dua pesawat, kemudian pada 2012 dua pesawat lagi," katanya.

Ia mengatakan, setelah diterima, pesawat Hercules tersebut tidak akan langsung dioperasikan, tetapi harus terlebih dulu masuk depo untuk dilakukan pengecekan.

"Setelah dinyatakan siap untuk pengoperasian, pesawat Hercules tersebut baru diterbangkan untuk mendukung produktivitas kerja TNI AU," kata mantan Gubernur AAU itu.

Menurut dia, pesawat Hercules yang dibutuhkan TNI AU saat ini sebanyak 30 unit. Namun, TNI AU hanya memiliki 21 pesawat Hercules, sehingga masih kurang sembilan pesawat.

"Kekurangan pesawat Hercules itu akan dipenuhi dari hibah dan membeli. Sebanyak 30 pesawat Hercules akan digunakan untuk pesawat tanki sebanyak dua unit, pesawat VIP dua unit, dan pesawat operasional dua batalyon sebanyak 26 unit," katanya.
PT. DI Serah Terimakan Helikopter Bell-412 Pesanan TNI AD
TANGERANG - TNI Angkatan Darat menerima satu unit Helikopter Bell 412 EP produksi PT Dirgantara Indonesia. Serah terima helikopter itu dilakukan di Skadron 21/SENA Pusat Penerbang Angkatan Darat, Lapangan Udara Pondok Cabe, Rabu (2/2). Helikopter diserahkan Dirut PTDI Budi Santoso dan diterima Wakil KSAD Letjen (TNI) Johanes Suryo Prabowo.
Budi mengatakan, Helikopter Bell 412 EP ini merupakan seri terbaru dikelasnya. Helikopter ini merupakan helikopter angkut dengan kapasitas 10 orang. Meski demikian, helikopter angkut ini bisa dipersenjatai dengan senapan mesin di dekat pintu kiri dan kanannya. "Pengadaan Helikopter Bell 412 EP ini melalui kontrak antara Mabes AD pada 15 Oktober 2010," kata Budi.

Budi enggan menyebut nilai kontrak dalam pengadaan Helikopter ini. Dia menegaskan bahwa pihaknya masih sedang melakukan pengerjaan helikopter lainnya yang dipesan TNI AU dan TNI AL. "Ini bukti kesiapan dan kemampuan PTDI untuk memenuhi kebutuhan alutsista (alat utama sistem persenjataan)," ujar Budi.

Helikopter sejenis sudah diproduksi PTDI sejak 1982. Seri terbaru memiliki beberapa kelebihan, salah satunya kelebihan tenaga. Terkait dengan pemesanan alutsista yang diterima PTDI, Budi berharap kepercayaan Kementerian Pertahanan dan TNI terus meningkat kepada PTDI, sehingga PTDI memiliki nilai kompetitif dan nilai jual.

Dalam kesempatan sama, Letjen (TNI) Johanes Suryo Prabowo mengatakan, penerimaan helikopter dari PTDI ini diharapkan bisa meningkatkan kemampuan Pusat Penerbang Angkatan Darat. "Pengadaan alutsista seperti akan terus dilakukan, ini komitmen TNI Angkatan Darat untuk memberdayakan produksi dalam negeri," kata dia. Hal itu, kata Surya, merupakan kebijakan Presiden.
Republika

Senin, 08 Agustus 2011

KOSTRAD


KOSTRAD (Komando Strategi dan Cadangan Angkatan Darat)

Logo KOSTRADKOSTRAD (Komando Strategi dan Cadangan TNI Angkatan Darat) adalah salah satu kesatuan andalan TNI dan merupakan bagian dari Bala Pertahanan Pusat yang dimiliki oleh TNI Angkatan Darat. KOSTRAD memiliki pasukan berkisar antara 25.000 sampai 26.000 personil yang selalu siap untuk beroperasi atas perintah panglima TNI kapan saja.
Sejarah KOSTRAD
Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) secara resmi terbentuk pada tanggal 6 Maret 1961. Tanggal pembentukan ini didasarkan pada tanggal disahkannya cikal bakal Kostrad, yakni Korps Tentara Ke I/Cadangan Umum Angkatan Darat (Korra-I/Caduad) melalui Surat Keputusan Men/Pangad No. Mk/Kpts.54/3/1961, tanggal 6 Maret 1961.
Ide pembentukan Korra-I/Caduad berasal dari Jenderal TNI Abdul Haris Nasution, yang saat itu menjabat Kasad (Kepala Staf Angkatan Darat). Pertimbangannya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia memerlukan adanya suatu kekuatan cadangan strategis yang bersifat mobil, siap tempur dan memiliki kemampuan lintas udara serta sanggup melakukan operasi secara sendiri-sendiri maupun dalam komando gabungan, yang setiap saat dapat dikerahkan ke seluruh penjuru tanah air untuk menghadapi segala macam tantangan, cobaan dan gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri.
Cikal bakal Kostrad berasal ketika Indonesia pertama kali berurusan dengan isu kemerdekaan Irian Barat pada tahun 1960, pada tahun itu Kostrad harus melaksanakan operasi pembebasan Irian Barat (sekarang Irian Jaya), padahal kekuatannya saat itu baru mencapai 60% dari kekuatan yang ditentukan.
Sukses mengemban misi di Irian Barat, Kostrad kembali ditugaskan melaksanakan Operasi Dwikora menyusul konfrontasi dengan Malaysia pada 3 Mei 1964.
Untuk melaksanakan operasi tersebut Presiden RI waktu itu, Soekarno, memerintahkan Kostrad untuk membentuk Komando Mandala Siaga atau Kolaga yang merupakan komando gabungan. Kostrad mengerahkan dua komando tempur, yaitu Kopur I Rencong yang ditempatkan di Sumatra dan Kopur II ditempatkan di Kalimantan. Operasi Dwikora berakhir 11 Agustus 1961.
Panglima 1 KOSTRADMayor Jenderal Soeharto (yang kemudian menjadi Presiden Indonesia) dipercaya sebagai orang pertama yang menjabat Panglima Kostrad (Pangkostrad).
Selama masa Orde Baru, Korps baret hijau ini tidak pernah absen dari berbagai operasi militer di Indonesia, seperti G-30-S/PKI, Operasi Trisula, PGRS (Sarawak People’s Guerrilla Force) di Sarawak, PARAKU (North Kalimantan People’s Force) di Kalimantan Utara dan Operasi Seroja di Timor Timur. Kostrad juga dilibatkan pada tingkat internasional dengan diberangkatkannya pasukan Garuda di Mesir ( 1973 – 1978 ) dan Vietnam ( 1973 – 1975 ) serta dalam operasi gabungan sebagai pasukan penjaga perdamaian dalam perang Iran-Irak antara 1989 dan 1990.
Tahun 1984 Pangkostrad bertanggung jawab langsung kepada Panglima ABRI dalam operasi-operasi pertahanan dan keamanan. Sekarang ini Kostrad memiliki kekuatan pasukan sekitar 35.000 sampai 40.000 tentara dengan dua divisi infantri yaitu Divisi Satu yang bermarkas di Cilodong, Jawa Barat dan Divisi Dua yang bermarkas di Singosari Kabupaten Malang Jawa Timur. Setiap divisi memiliki brigade lintas udara dan brigade infantri.
Kekuatan Tempur Kostrad
Istilah dalam TNI:
- Brigif: Brigade Infanteri (Infantry Brigade)
- Yonif: Batalyon Infanteri (Infantry Batallion)
- Yonif Linud: Batalyon Infanteri Lintas Udara (Airborne Infantry Batallion)
Divisi Infantri - 1 (Cilodong, Bogor, Jawa Barat)
1. Brigif Linud 17/Kujang I (Cijantung, Jakarta Timur):
  • Yonif Linud 305/Tengkorak (Karawang)
  • Yonif Linud 328/Dirgahayu (Cilodong, Bogor)
  • Yonif Linud 330/Tri Dharma (Cicalengka, Bandung)
2. Brigif Linud 3/Tri Budi Mahasakti (Makasar, Sulawesi      Selatan) :
  • Yonif Linud 431/Satria Setia Perkasa (Kariango, Maros, Sulawesi Selatan)
  • Yonif Linud 432/Rajawali (Makassar, Sulawesi Selatan)
  • Yonif Linud 433/Julu Siri (Sulawesi Sulawesi Selatan)
3. Brigif 13/Galuh (Tasikmalaya, Jawa Barat):
  • Yonif 303/Setia Sampai Mati (Garut)
  • Yonif 321/Galuh Taruna (Majalengka)
  • Yonif 323/Buaya Putih (Ciamis)
Supports:
  • Yonkav 1/Tank – Badak Ceta Cakti (Cijantung, East Jakarta)
    - Scorpions Tanks and APC
  • Kompi Kavaleri Intai Divisi-1
  • Resimen Artileri Medan 2 (Sadang, Purwakarta):
    - Yon Armed 9/Pasopati (Sadang, Purwakarta) - Yon Armed 10/Brajamusti (Sukabumi) - Yon Armed 13/Nanggala (Bogor)
  • Yon Arhanud Ringan 1/Purwa Bajra Cakti (Serpong)
  • Yon Zipur 9/Para (Ujungberung, Bandung)
  • Yon Bekang (Cibinong, Bogor)
Divisi Infantri - 2 (Singosari, Malang, Jawa Timur)
1. Brigif Linud 18/Trisula (Malang, East Java):
  • Yonif Linud 501/Bajra Yudha (Madiun)
  • Yonif Linud 502/Ujwala Yudha (Malang)
  • Yonif Linud 503/Mayangkara (Mojokerto)
2. Brigif 6/Trisakti Baladaya (Solo, Central Java):
  • Yonif 411/Pandawa (Salatiga)
  • Yonif 412/Bharata Eka Sakti (Purworejo)
  • Yonif 413/Bromoro (Solo)
3. Brigif 9/Daraka Yudha (Jember, East Java):
  • Yonif 509/Darma Yudha (Jember)
  • Yonif 514/Sabbada Yudha (Situbondo)
  • Yonif 515/Utara Yudha (Tanggul)
Supports:
  • Yonkav 8/Tank – Narasinga Wiratama (Pasuruan):
    - Scorpion Tanks and APR
  • Kompi Kavaleri Intai Divisi-2
  • Resimen Artileri Medan 1 (Singosari, Malang):
    - Yon Armed 8 (Jember, East Java) - Yon Armed 11/Guntur Geni (Magelang, Central Java) - Yon Armed 12 (Ngawi, East Java)
  • Yon Arhanud Ringan 2/Amwanga Bhuana Wisesa (Malang)
  • Yon Zipur 10 (Pasuruan)
  • Yon Bekang (Malang), and others.
Sumber :
Sejarah TNI
wikipedia
Foto-foto KOSTRAD dalam latihan dan operasi militer



Latihan 1
Latihan 7
Oprasi Aceh 1Bergabung dengan Pas. PBB
Latihan 8Latihan 9
Latihan 10Latihan 11
Latihan 13Latihan 13
IPTN NC-212-200M Aviocar De Havilland Canada DHC-2 Beaver Mk.1
IPTN NBO-105CB-4 Mi TNI-AD LATIHAN SERANGAN UDARA
PERSIAPAN LATIHAN Prajurit Yonif Linud 330 Latihan Menembak Curam
Sniper Prajurit Yonif Linud 330Prajurit Yonif Linud 330 Latihan Patroli Rawa LautPrajurit Yonif Linud 330 Latihan Patroli Rawa Laut
Prajurit Yonif Linud 330 In ActionPrajurit Yonif Linud 330 In ActionPrajurit Yonif Linud 330 In Action
Kasad saat memeriksa pasukan pada pengukuhan hari infanteri Hari Juang Kartika 2006
Hari Juang Kartika 2006 Hari Juang Kartika 2006

Kapal Induk


Di era perang teluk kita sering menyaksikan dilayar kaca kemampuan kapal induk dalam memobilisasi pasukan. Bayangkan saja, 300.000 ribu pasukan Amerika yang menduduki Irak membutuhkan peralatan yang banyak. Mulai dari pesawat, tank, altileri, dll. Semua itu sebagian besar di suplai oleh kapal induk.

Kapal Induk diperkirakan mampu mengangkut sekitar 80 pesawat dari berbagai tipe , 2000 awak, 4000 berbagai macam bom, plus bahan makanan. Jenis –jenis pesawat yang dingkut (khusus kapal induk Amerika) ada sekitar enam tipe yaitu, F/A-18 Hornets, F-14 Tomcats, SH-60 Seahawks, S-3B Vikings, E-2C Hawkeyes and EA-6B Prowlers.
F/A-18 Hornets
F-14 Tomcats
SH-60 Seahawks
S-3B Vikings
E-2C Hawkeyes
EA-6B Prowlers
 Desain Kapal Induk (Carrier Ship)
 1. Primary Flight Control
Primary Flight Control (pri-ply) adalah menara kontrol yang mengatur seluruh operasi penerbangan. Di menara seluruh pergerakan pesawat dipantau baik saat takeoff, landing maupun pergerakan disekitar kapal induk
2. Bridge
Bridge merupakan ruang kontrol utama saat kapal induk berlayar. Semua perintah yang mempengaruhi seluruh pergerakan kapal induk, di instruksikan oleh Officer of the Deck (OOD) dari tempat ini. OOD mengawasi selama 4 jam dan bertanggung jawab atas keamanan dan operasi kapal induk, termasuk navigasi, komonikasi, inspeksi dan tes rutin dan mengawasi seluruh team. Juru mudi (mengendalikan kapal) dan juru mesin (mengendalikan mesin) yang diawasi oleh seorang kepala kelasi melakukan aktifitasnya diatas brige.

3. Flag Bridge
Flag Bridge merupakan ruang kontrol lalu lintas pergerakan muatan kapal. Pesawat, Heli, Tank dan Pasukan dan semua muatan kapal pergerakan lalu tintasnya akan di atur oleh Flagman yang dimonitor dari Flag Bridge ini. Serta tempat memasang bendera sebagai identitas kapal dan teritotial

 4. Catapult dan Arrester
Catapult merupakan alat untuk melontarkan pesawat sebelum takeoff. dengan empat buah catapult kapal induk dapat menerbangkan satu pesawat setiap 20 detik. Catapult terdiri dari piston besar (300 kaki) yang dibenamkan di dalam deck, pada permukaan deck hanya berupa peralatan kecil yang dipasang pada roda depan pesawat (plane's nose gear). Alat ini yang akan melontarkan pesawat dengan akselerasi 0-160 knot dalam 2 detik. Sedangkan Arrester atau Arrestor merupakan semacam tali pengait yang membantu pendaratan pesawat saat landing, biasanya berkumlah 2-4 buah

 5. Galery (03) Deck
Galery Deck adalah permukaan yang datar diatas kapal tempat takeoff dan landing pesawat tempur.
6. Main Hanger Deck
Main hanger deck adalah area dibawah deck yang digunakan untuk menyimpan bom, senapan, peluru kendali dan pesawat cadangan (memuat hingga 60-70 pesawat).
7. Second Deck
Second deck merupakan tempat awak kapal induk beraktifitas. diruangan ini terdapat tempat makan, cafetaria, dapur umum dan toilet.
8. Third Deck
Third deck tempat peralatan bengkel, loundry, ruang kesehatan, tempat alat ruang pendingin, telepon umum dan komunikasi (untuk awak).
9. Fourth Deck
Fourth deck memuat peralatan suku cadang mesin kapal induk dan peralatan bengkel serta cadangan bahan bakar.
10. Engine Room
Engine room merupakan tempat mesin, bahan bakar. areal ini merupakan areal yang sangat terjaga karena merupakan jantungnya kapal induk.


sumber : http://www.kaskus.us 
http://putrasaimima.blogspot.com